Sabtu, 29 Desember 2012

Pentingnya Berhijab


Assalamualaikum, saya ingin berbagi artikel pentingnya hijab bagi kaum hawa, semoga bermanfaat and be happy to joining it :)

Wahai Ukhti Muslimah rahimakumullah,
Sesungguhnya perhatian islam terhadap wanita muslimah sungguh sangat besar agar mereka dapat menjaga kesuciannya, serta supaya menjadi wanita yang mulia dan memiliki kedudukan yang tinggi di sisi-Nya.Dan syarat-syarat yang diwajibkan pada pakaian dan perhiasannya tidak lain adalah untuk mencegah kerusakan yang timbul akibat tabarruj (berhias diri).

Inipun bukan untuk mengekang kebebasannya akan tetapi sebagai pelindung baginya agar tidak tergelincir pada lumpur kehinaan atau menjadi sorotan mata.
Keutamaan Hijab. Hijab itu adalah merupakan ketaatan kepada Allah dan Rasul. Allah SWT telah mewajibkan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya berdasarkan firman Allah SWT:
  • "Wamaa kaana limu'minin walaa mu'minatin idzaa qadaa allaahu warasuuluhu amran an yakuuna lahumu alkhiyaratu min amrihim waman ya'shi allaaha warasuulahu faqad dhalla dhalaalan mubiinaan "
"Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu'min dan tidak pula bagi perempuan yang mu'minah, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya dia telah sesat, dengan kesesatan yang nyata." (Q.S. Al-Ahzab [33] : 36)
Allah Subhanahu wa Ta'ala juga memerintahkan kaum wanita untuk menggunakan hijab, sebagaimana firman-firman-NYA:
  • "Dan katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluan-nya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya." (Q.S An-Nur: 31)
  • "Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah." (Q.S. Al-Ahzab: 33)
  • "Apabila kamu meminta suatu (keperluan) kepada mereka (istri­istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka." (Q.S. Al­Ahzab: 53)
  • "Hai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu'min: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." (Q.S. Al­Ahzab: 59)
Rasulullah SAW bersabda: "Wanita itu aurat" maksudnya adalah bahwa seluruh tubuh wanita (kecuali wajah dan kedua telapak tangannya) adalah aurat, oleh karenanya kaum wanita yang beriman, harus menutupi tubuhnya.
Hijab itu 'iffah...
Allah SWT menjadikan kewajiban menggunakan hijab sebagai tanda ) ~ 'Iffah (menahan diri dari maksiat).

Allah SWT berfirman:
  • "Hai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mu'min: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu." (Q.S. Al-Ahzab: 59)
Itu karena mereka menutupi tubuh mereka untuk menghindari dan menahan diri dari perbuatan buruk (dosa), "karena itu mereka tidak diganggu". Maka orang-orang fasik tidak akan mengganggu mereka. Dan pada firman Allah "karena itu mereka tidak diganggu" sebagai isyarat bahwa mengetahui keindahan tubuh wanita adalah suatu bentuk gangguan berupa fitnah dan kejahatan bagi mereka.
Hijab itu kesucian..

Allah SWT berfirman: ~ "Apabila kamu meminta suatu (keperluan) kepada mereka (istri­istri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka." (Q.S. Al­Ahzab: 53)
Allah SWT menyifati hijab sebagai simbol kesucian bagi hati orang-orang mu'min, laki-laki maupun perempuan. Karena mata bila tidak melihat maka hatipun tidak berhasrat. Pada saat seperti ini, maka hati yang tidak melihat akan lebih suci. Ketiadaan fitnah pada saat itu lebih nampak, karena hijab itu menghancurkan keinginan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya,.

Allah SWT berfirman: ~ "Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeingin anlah orang yang ada penyakit dalam hatinya." (Q.S. Al-Ahzab: 32)

Hijab itu pelindung..

Rasulullah SAW bersabda:
  • "Sesungguhnya Allah itu Malu dan Melindungi serta Menyukai rasa malu dan perlindungan"
Sabda beliau yang lain:
  • "Siapa saja di antara wanita yang melepaskan pakaiannya di selain rumahnya, maka Allah Azza wa Jalla telah mengoyak perlindungan rumah itu dari padanya." ~ Jadi balasannya setimpal dengan perbuatannya.

Hijab itu taqwa...

Allah SWT berfirman:
  • "Hai anak Adam! Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepada-mu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang paling baik." (Q.S. Al-A'raaf: 26).

Hijab itu Iman:


Allah SWT tidak berfirman kecuali kepada wanita-wanita beriman:
  • "Dan katakanlah kepada wanita yang beriman." (Q.S. An-Nur: 31).
Allah SWT juga berfirman:
  • "Dan istri-istri orang beriman." (Q.S. Al-Ahzab: 59)
Dan ketika wanita-wanita dari Bani Tamim menemui Ummul Mu'minin, Aisyah ra dengan pakaian tipis, beliau berkata:
  • "Jika kalian wanita- wanita beriman, maka (ketahuilah) bahwa ini bukanlah pakaian wanita- wanita beriman, dan jika kalian bukan wanita beriman, maka silahkan nikmati pakaian itu."

Hijab itu haya' (rasa malu)

Rasulullah SAW bersabda:
  • "Sesungguhnya setiap agama itu memiliki akhlak dan akhlak Islam itu adalah rasa malu."
Sabda beliau yang lain:
  • "Malu itu adalah bagian dari iman dan iman itu di surga."
Sabda Rasul yang lain:
  • "Malu dan iman itu bergandengan bersama, bila salah satunya di angkat maka yang lainpun akan terangkat."

Hijab itu ghirah ( perasaan cemburu)

Hijab itu selaras dengan perasaan cemburu yang merupakan fitrah seorang laki-laki sempurna yang tidak senang dengan pandangan-pandangan khianat yang tertuju kepada istri dan anak wanitanya. Berapa banyak peperangan terjadi pada masa Jahiliyah dan masa Islam akibat cemburu atas seorang wanita dan untuk menjaga kehormatannya.

Ali bin Abi Thalib ra berkata:
  • "Telah sampai kepadaku bah wa wanita- wanita kalian berdesak-desakan dengan laki-laki kafir orang `ajam (non Arab) di pasar-pasar, tidakkah kalian merasa cemburu? Sesungguhnya tidak ada kebaikan pada seseorang yang tidak memiliki perasaan cemburu."

Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, Shalawat dan Salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wassallam beserta keluarga, para Shahabat, para tabi'in, tabi'ut tabi'in dan para penerus perjuangan Beliau hingga akhir zaman.

Jumat, 28 Desember 2012

Tugas Kuliah - Cara Kerja LRC dan CRC

      Assalamualaikum, saya ingin berbagi tugas mengenai mata kuliah Komunikasi Data dan Jaringan Komunikasi. Semoga menjadi bermanfaat untuk para pembaca :) 

Tugas Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
by:
Nama : Mona Meidya Mustika
NIM : D22.2011.01054
    
     1.      LRC (Logitudional Redundancy Check)
Dalam telekomunikasi, cek redundansi longitudinal (LRC) atau cek redundansi horizontal adalah bentuk cek redundansi yang diterapkan secara independen untuk masing-masing kelompok paralel stream bit. Data harus dibagi menjadi blok transmisi, untuk mana data cek tambahan ditambahkan.

Istilah ini biasanya berlaku untuk parity bit tunggal per bit stream, meskipun juga dapat digunakan untuk merujuk ke kode Hamming yang lebih besar. Sementara paritas membujur sederhana hanya dapat mendeteksi kesalahan, itu dapat dikombinasikan dengan error control coding tambahan, seperti cek redundansi melintang, untuk memperbaiki kesalahan.

Telecom standar ISO 1155 menyatakan bahwa redundansi longitudinal yang memeriksa urutan byte dapat dihitung dalam perangkat lunak dengan algoritma berikut:

       Set LRC = 0
       For each byte b in the buffe do
       Set LRC = (LRC + b) AND 0xF end do
       Set LRC = (((LRC XOR 0xFF) + 1) AND 0xFF)


yang dapat dinyatakan sebagai "nilai 8-bit two's-komplemen dari jumlah semua byte modulo 28."
8-bit LRC seperti ini setara dengan cek redundansi siklik menggunakan x8 +1 polinomial, tetapi kemerdekaan bit stream kurang jelas ketika melihat seperti itu.

Banyak protokol menggunakan seperti XOR berbasis redundansi byte cek longitudinal (sering disebut Blok Centang Karakter atau BCC), termasuk standar IEC 62056-21 untuk pembacaan meter listrik, kartu pintar seperti yang didefinisikan dalam ISO 7816, dan protokol ACCESS.bus.

Gambaran LRC dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Untuk melakukan perhitungan LRC, ditambahkan karakter tambahan (bukan satu bit) di bagian kiri dan bagian bawah blok :
1.      Block Check Character (BCC) pada tiap blok data. Tiap bit BCC merupakan pariti dari semua bit dari blok yang mempunyai nomor bit yang sama. Jadi bit 1 dari BCC merupakan pariti genap dari semua bit 1 karakter yang ada pada blok tersebut, dan seterusnya
2.      Ditentukan seperti parity, tetapi menghitung secara longitudinal pada pesan (dan juga secara vertikal)
3.      Kalkulasi berdasarkan pada bit ke-1, ke-2 dst (dari semua karakter) pada blok menggunakan operator XOR (paritas genap) atau ~XOR (paritas ganjil) :

Ø  Bit ke-1 dari BCC ß jumlah 1 pada bit ke-1 dari karakter
Ø  HBit ke-2 dari BCC ß jumlah 1 pada bit ke-2 dari karakter
Ø  98% laju deteksi error untuk burst errors ( > 10 bit)
Ø  Mampu mengoreksi error sebuah bit
Ø  Mampu mengoreksi error sebuah drive yang rusak (dalam RAID)
Ø  Perbaikan signifikan dibandingkan  parity checking

Contoh : Akan dilakukan pentransmisian string “DATA” dengan teknik LRC paritas ganjil. Data tersebut diubah menjadi sebuah blok yang terbagi menjadi empat baris. Masing-masing karakter direpresentasikan dengan biner kemudian dihitung paritasnya baik secara longitudinal maupun horizontal. 

     2.      CYCLIC REDUNDANCY CHECK (CRC) ARITMATIKA MODULO 2
          I.            DESKRIPSI SIMULASI :
Cyclic Redundancy Check (CRC) adalah salah satu metode pendeteksian kesalahan (error detection) yang paling umum digunakan, dan salah satu yang paling kuat dalam hal mendeteksi kesalahan kode-kode biner yang diterima oleh pesawat penerima. Simulasi CRC Aritmatika Modulo 2 diawali dengan memasukan nilai Pesan (diwakili variable ‘M’), Pola (P) dan nilai n-bit dari FCS. Setelah nilai-nilai ini diisi dalam variable, program akan mencari dahulu berapakah nilai FCS nya (dalam biner) dengan cara memodulokan nilai M*2n, sisa hasil baginya merupakan nilai FCS. Setelah itu, nilai FCS tadi ditambahkan dengan Pesan agar didapat nilai dari bit yang akan dikirim. Dalam simulasi ini, kita akan mengecek nilai bit yang diterima dengan cara memodulokan nilai bit yang diterima dengan Pola yang sebelumnya digunakan untuk menentukan nilai FCS. Disini, kita sendiri yang menentukan nilai bit yang akan diterima. Program akan menunjukan ‘tidak terjadi error’ apabila tidak ada sisa saat bit yang diterima dimodulokan dengan Pola. Dan sebaliknya, program akan menunjukan ‘terjadi error’ apabila ada sisa saat bit yang diterima dimodulokan dengan Pola. Dalam simulasi ini juga akan diplotkan nilai bit yang dikirim dan yang diterima.


II.     MANFAAT SIMULASI :
1.      Dapat menentukan adanya error /kesalahan pada data yang ditransmisikan
2.      Mahasiswa memiliki pengetahuan mengenai cara kerja CRC Aritmatika Modulo 2


III.     FLOW CHART & SOURCE CODE

5.1. Flow Chart :
CYCLIC REDUNDANCY CHECK (CRC) ARITMATIKA MODULO 2

5.2 Source code :
input(‘CYCLIC REDUNDANCY CHECK’);
input(‘MODULO 2′);
input(‘M = Pesan’);
input(‘P = Pola’);
input(‘n = Banyak bit pada FCS’);
M = input(‘masukan nilai M :’, ‘s’);
M = bin2dec(M);
P = input(‘masukan nilai P :’, ‘s’);
P = bin2dec(P);
n = input(‘masukan nilai n (dalam biner) :’, ‘s’);
n = bin2dec(n);
disp (‘M =’); disp (M);
disp (‘P =’); disp (P);
disp (‘n =’); disp (n);
R = mod ((n*M),P);
T = (n*M) + R ;
T1 = input (‘masukan nilai yang akan di terima Receiver :’, ‘s’);
Rx = str2num ([T1]);
disp (‘T =’); disp (dec2bin (T));
disp (‘T1 = ‘); disp (T1);
T1 = bin2dec (T1);
if ((mod (T1,P))-(mod (T,P)) == 0);
disp (‘tidak ada error’);
else
disp (‘terjadi error’);
end;
Tx = input (‘untuk membuat plot silahkan masukan nilai T:’, ‘s’);
Tx = str2num ([Tx]);
subplot(2,1,1); stairs(Tx,’–rs’,'LineWidth’,5,’MarkerEdgeColor’,'k’,'MarkerFaceColor’,'g’,'MarkerSize’,1)
title(‘sinyal yang ditransmisikan’);
subplot(2,1,2); stairs(Rx,’–rs’,'LineWidth’,5,’MarkerEdgeColor’,'k’,'MarkerFaceColor’,'g’,'MarkerSize’,1)
title(‘sinyal yang diterima’);



Jumat, 18 Mei 2012

On My 18th

The most special day di tanggal 18 Mei 2012, usiaku genap 18th. Aku berharap bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya, diberi umur panjang dan selalu dalam lindunganNya, amin. Thank's for Allah, my lovely family and my friends.






Holiday on Candi Gedung IX